1.Sejarah Masuknya
Islam Di Pulau Jawa
Sebelum
islam masuk ke tanah jawa masyarakat
jawa menganut kepercayaan animisme dan dinanisme. Selain menganut
kepercayaan tersebut masyarakat jawa jugadi pengaruhi oleh unsur budaya hindu
dan budha dari india. Seiring dengan waktu berjalan tidak lama kemudian islam
masuk ke jawa melewati Gujarat dan Persi dan ada yang berpendapat bahwa langsung dbawa olleh orang arab.
Kedatangan
islam di jawa di buktikan dengan di temukannya batu nisan kubur bernama Fatimah
binti Maimun serta makan Maulan Malik Ibrahim. Ada enam saluran perkembangan
islam yaitu:
1.Perdagangan
Jalinan
hubungan perdangan indonesia dengan para pedagan islam dari arab,persia ,dan
india telah terjalin sejak abad ke-7 masehi. Di samping berdagang para pedangan
islam tersebut juga menyampaikan dan
mengajarkan agama dan budaya islam kepada masyarakat.
2.Perkawinan
Para pedagan
yang melakukan kegiatan perdangan dalam waktu yang lama memungkinkan mereka
berinteraksi dengan penduduk setempat. Perkawinan antara putri pribumi dengan
ulama atau pedagang islam mendukung proses syiar agama islam di kepulauan
nusantara
3.Kesenian
Penyebaran
agama islam melalui kesenian dilakukan,antara lain melalui seni wayang
kulit,seni tari ,seni ukir,dan seni musik. Para penyebar islam mencipatakan
seni kaligrafi,seni sastra dan lagu dolanan untuk menarik minat penduduk agar
memeluk agama islam.
4.Politik
Pengaruh
kekuasaan seorang raja sangat besar peranannya dalam proses islamisasi
Nusantara. Ketika sesorang raja memeluk islam, maka rakyatnya akan mengikuti
tindakan raja tersebut. Contohnya: sultan demak mengirimkan pasukannya untuk
menduduki wilayah jawa barat dan memerintahkan untuk menyebarkan agama islam di
sana
5.Pendidikan
Peran ulama
guru-guru ataupun para kyai juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam
penyebaran agama dan kebudayaan islam. Mereka mendirikan pondok-pondok
pesantren sebagai sarana penyebaran agama islam melalui pendidikan. Contoh :
pondok pesantren yang digunakanuntuk menyebarkan agama islam
6.Tasawuf
Salah satu
saluran islamisasi yang tak kalah pentingnya adalah tasawuf. Tasawuf adalah
pengajaran agama islam yang disesuaikan dengan alam pikiran masyarakat
setempat. Para tasawuf agama islam antara lain hamzah fansuri dari aceh dan
sunan panggung dari jawa[1]
2.Islam Masuk Ke Tanah Jawa
Di
jawa,islam masuk melalui pesisir pulau jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah
binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 hijriah atau 1082 masehi
di esa leran, kec.manyar, gresik. Di samping itu, di gresik juga di temukan
makam Maulana Malik Ibrahim dari kasyan (satu tempat di persia) yang meninggal
pada tahun 822 H atau 1419 M. DI perkirakan makam-makam ini ialah makan
keluarga istana Majapahit.
3.Masyarakat Jawa Sebelum Islam Datang
A.Jawa Pra
Hindu-Budha
situasi
kehidupan “religius” masayarakat di
tanah jawa sebelum datangya islam sangatlah heterogen(bermacam-macam).
Kepercayaan import maupun kepecayaan yang asli telah dianut oleh orang jawa.
Sebelum hindu dan budha masyarakat jawa memeluk keyakinan bercorak animisme dan
dinanisme. Mereka juga meyakini kekuatan magis keris, tombak, dan senjata
lainnya.
B.Jawa Masa
Hindu-Budha
pengaruh
hindu-budha dalam masyarakat jawa bersifat ekspansif(terang-terangan). Sedangkan budaya jawa yang menerima pengaruh
dan menyerap unsur-unsur Hinduisme-Budhisme setelah melalui proses akulturasi
tidak saja berpengaruh pada sistem budaya, tetapi juga berpengaruh terhadap
sistem agama.
Di pulau
jawa terdapat tiga buah kerajaann masa hindu-budha. Kerajaan-kerajaan itu
adalah Taruma, Ho-Ling, dan Kanjuruhan. Di dalam perekonomian dan industri salah satu aktivitas masayarakat adalah
bertani dan berdagang dalam proses interagasi bangsa. Dari aspek lain karya
seni dan sastra juga telah berkembang pesat antara lain seni musik, seni tari,
wayng, lawak, dan tari topeng.
4.Peranan Walli Songo Dan Metode
Pendekatannya
Di pulau
jawa,penyebaran agama islam dilakukan oleh walisongo ( 9wali). Wali ialah orang
yang sudah mencapai tingakatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada ALLAH.
Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memeberikan
pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga penasihat
sultan.
Karena dekat
dengan kalangan istana mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhan (yang
dijunjung tinggi),
Nama 9 sunan tersebut adalah:
1.sunan gresik( maulana malik ibrahim)
Maulana
Malik Ibrahim, keturunan ke-11 dari Husain bin Ali, juga disebut sebagai Sunan
Gresik, atau terkadang Syekh Maghribi dan Makdum Ibrahim As-Samarqandy. Maulana
Malik Ibrahim diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal
abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti
pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarqandy, berubah menjadi Asmarakandi.[1]
Sebagian cerita rakyat, ada pula yang menyebutnya dengan panggilan Kakek
Bantal.
Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama yang membawakan Islam di tanah Jawa. Maulana Malik Ibrahim juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan yang tersisihkan dalam masyarakat Jawa di akhir kekuasaan Majapahit. Misinya ialah mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Pada tahun 1419, setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.
Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama yang membawakan Islam di tanah Jawa. Maulana Malik Ibrahim juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan yang tersisihkan dalam masyarakat Jawa di akhir kekuasaan Majapahit. Misinya ialah mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Pada tahun 1419, setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.
2.sunan ampel(raden rahmat)
Sunan Ampel
bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-12 dari Husain bin Ali, adalah putra
Maulana Malik Ibrahim, Muballigh yang bertugas dakwah di Champa, dengan ibu
putri Champa. Jadi, terdapat kemungkinan Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan
dari ayahnya dan Champa dari ibunya. Sunan Ampel adalah tokoh utama penyebaran
Islam di tanah Jawa, khususnya untuk Surabaya dan daerah-daerah sekitarnya.
3.sunan drajad(syarifudin)
Sunan Bonang dan Sunan Drajat adalah
putra Sunan Ampel. Mereka adalah putra-putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng
Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang dan Sunan Drajat
merupakan keturunan ke-13 dari Husain bin Ali
4.sunan bonang(maksum ibrahim)
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan
Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang. Nama
Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama marga Bong seperti nama ayahnya
Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel.
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat
beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada seorang muridnya yang
berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau sampai ingin membawa
jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya
dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat melewati Tuban, ada
seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid
dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya.
Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang
disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad[2].
5.sunan kalijaga(raden mas said/jaka said)
Sunan Kalijaga adalah putra adipati
Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Dalam satu riwayat,
Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq.
6.sunan giri(raden paku)
Sunan Giri
adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-12 dari Husain bin
Ali, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan
Bonang.
7.sunan kudus(jafar sodiq)
Sunan Kudus
adalah putra Sunan Ngudung, putra Raden Usman Haji yang belum dapat diketahui
dengan jelas silsilahnya. Sunan Kudus adalah buah pernikahan Sunan Ngudung yang
menikah dengan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus keturunan ke-14
dari Husain bin Ali, diperkirakan wafat pada tahun 1550.
8.sunan muria(raden umar said)
Sunan Muria
atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan
Kalijaga yang menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung.
9.sunan guung jati(syarif hidayatullah)
Sunan Gunung
Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah putra Nurul Alam
putra Syekh Jamaluddin Akbar. Di titik ini (Syekh Jamaluddin Akbar Gujarat)
bertemulah garis nasab Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati. Ibunda Sunan Gunung
Jati adalah Nyai Rara Santang, seorang putri keturunan keraton Pajajaran, anak
dari Sri Baduga Maharaja, atau dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi dari
perkawinannya dengan Nyai Subang Larang. Makam dari Nyai Rara Santang bisa kita
temui di dalam klenteng di Pasar Bogor, berdekatan dengan pintu masuk Kebun
Raya Bogor[3].
5.Islam Di Jawa Paska Wali Songo
Setelah para
wali menyebarkan ajaran islam di pulau jawa, kepercayaan animisme dan dinanisme
serta budaya hindu-budha sedikit demi sedkit berubah atau termasuki oleh
nilai-nilai islam. Hal ini membuat masyarakat kagum atas nilai-nilai islam yang
begitu besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat mereka
langsung bisa menerima ajaran islam. Dari sni derajat orang-orang miskin mulai
terangkat yang pada awalnya teretindas oleh para penguasa kerajaan. Islam
sangat berkembang luas sampai ke pelosok desa setelah para wali berhasil
mendidik murid-muridnya salah satu generasi yang meneruskan perjuangannya
adalah “JAKA TINGKIR”. Islam di jawa yang paling menonjol setelah perjuangan
wali songo adalah perpaduan adat jawa dengan nilai-nilai islam,salah satu diantaranya
adalah tradisi wayang kulit[4].
nyusahin kaga bisa di copy, padahal postannya copyan juga
BalasHapusApakah penaklukan majapahit oleh raden fatah dan pajajaran oleh sunan gunung jati merupakan sarana masuknya Islam di pulau jawa juga??
BalasHapusKunjungan pagi gan. http://toppulsa.tk
BalasHapusAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh
BalasHapusIbnu Bathutah : “Walisongo Datang ke Indonesia atas Perintah Sultan Muhammad I”
Walisongo Adalah Utusan Khalifah Utsmaniyah
https://bogotabb.blogspot.co.id/
Sri Sultan HB X Ungkap Hubungan Khilafah Utsmaniyah dengan Tanah Jawa :
https://www.youtube.com/watch?v=L4jwAjgYqVw